Menata Ulang Pariwisata Berkelanjutan untuk Indonesia

imgp1520
Ramai jalanan di Venice, Italy

Pariwisata dianggap sektor yang menjanjian untuk pengembangan ekonomi sebuah kawasan, baik dalam konteks daerah maupun negara. Maka tidak heran, berbagai konsep ideal tentang bagaimana pariwisata harus dijalankan muncul ke permukaan. Sejak beberapa dekade lalu konsep “sustainable tourism” atau pariwisata berkelanjutan hadir memberikan semacam pencerahan dan arah tujuan dari pengembangan pariwisata. Tak hanya Indonesia, negara lain pun disibukkan dengan bagaimana sebisa mungkin mencapai apa yang dicita citakan yaitu Pariwisata Berkelanjutan.

Lanjutkan membaca “Menata Ulang Pariwisata Berkelanjutan untuk Indonesia”

Tips menyusun Literature Review

IMG_2987Dear all, disini saya ingin menuliskan beberapa tips cara menyusun literature review. Kenapa saya menulis di blog saya? Bukan bermaksud menggurui, tetapi sebenarnya saya sedang menuliskannya untuk diri saya sendiri yang sedang mumet juga dg literature review hehe. Sekiranya bermanfaat bagi para pembaca ya syukur semoga jadi pahala buat saya.

Apakah literature review itu? 

Sebuah literature review adalah akun dari tulisan yang sudah pernah di terbitkan oleh peneliti atau akademisi. Biasanya literature review dimuat dalam bagian pendahuluan jika tulisan berbentuk esay, laporan penelitian atau tesis. Dalam menulis literature review tujuan anda adalah untuk meyakinkan pembaca tentang ide dan gagasan tulisan anda yang akan diketengahkan dalam penelitian, apakah kekurangan dari riset anda dan kelebihan dari riset anda dibandingkan riset riset lainnya yang pernah ada sebelumnya. Sebagai sebuah karya tertulis, tentu saja LR tidak bisa asal susun, tempel sana tempel sini, namun harus ada alur yang halus sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Paling tidak anda harus memulainya dengan tujuan dari penelitian anda, masalah dan isu yang akan didiskusikan di dalam tulisan dan argumen atau pendapat apa yang akan ketengahkan. Ini bukan hanya urut urutan tetapi harus diuraikan dalam bentuk paragraph yang menarik dan mengalir.

Lanjutkan membaca “Tips menyusun Literature Review”

Cara baca mana lebih ramah lingkungan? baca dengan buku kertas atau e-book

Membaca telah menjadi kebutuhan manusia yang paling utama, tidak ada hari tanpa membaca. Sejak manusia mulai menggoreskan gambar dan huruf maka proses komunikasi tersebut dapat abadi dalam masanya. Dengan semakin canggihnya teknologi akhir akhir ini keberadaan e-book atau bacaan elektronik dengan gadjet seperti tablet, komputer atau smartphone menawarkan beragam pilihan dengan tingkat fleksibilitas yang berbeda. Asal ada baterai, para pembaca bisa menikmati berbagai macam informasi dan buku yang mewarnai hari mereka. Banyak orang berpendapat bahwa dengan adanya e-book maka akan mengurangi penggunaan kertas atau istilahnya hemat kertas sehingga lebih ramah lingkungan. Tetapi kemudian timbul pertanyaan dalam benak saya, benarkah jika dengan e-book akan lebih menyelamatkan lingkungan dari pada membaca dengan kertas.

Lanjutkan membaca “Cara baca mana lebih ramah lingkungan? baca dengan buku kertas atau e-book”

MAKNA “PARIWISATA YANG TAK TERLUPAKAN” SEBAGAI STRATEGI MENDATANGKAN WISATAWAN KE JOGJAKARTA

banner resmi

LOMBA KARYA TULIS PARIWISATA 2012
“PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE DIY”

MAKNA “PARIWISATA YANG TAK TERLUPAKAN” SEBAGAI STRATEGI MENDATANGKAN WISATAWAN KE JOGJAKARTA
Oleh: Erda Rindrasih

ABSTRAK. Pengalaman berwisata telah menjadi vocal point dalam berbagai penelitian pariwisata dan manajemen. Ketika para akademisi sibuk menghitung jumlah kunjungan wisatawan dan mencari cara supaya memperbanyak jumlah kunjungan wisatawan, tulisan ini mengupas tentang bagaimana supaya wisatawan memiliki pengalaman berwisata yang tak terlupakan, spesial, spektakuler, pas, dan selalu terkenang. Tentu saja hal ini akan membuat mereka bercerita kepada orang lain pengalaman mereka yang tak terlupakan tersebut. Tulisan ini didasarkan pada penelusuran kepustakaan, catatan pribadi, kliping dan hasil interview dengan respondent yang terbatas.
Kata Kunci: tak terlupakan, pengalaman, pariwisata, intimasi

PENDAHULUAN
Pariwisata telah diakui secara internasional sebagai sektor penting dalam ekonomi, sosial dan politik sebuah bangsa. Keberhasilan sektor pariwisata kerap kali diukur dari jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan dan biaya yang dibelanjakan selama mengunjungi destinasi. Sehingga perencanaan pariwisata selama ini beramai ramai menyoroti tentang target target yang bersifat material dan terukur dengan nominal. Hal ini digunakan untuk memenuhi kepentingan ekonomi maupun sosial. Lanjutkan membaca “MAKNA “PARIWISATA YANG TAK TERLUPAKAN” SEBAGAI STRATEGI MENDATANGKAN WISATAWAN KE JOGJAKARTA”

Menyedihkan Runtuhnya Jembatan Kukar

Oleh: Erda Rindrasih

Ketersediaan infrastruktur adalah hak rakyat. Rakyat telah membayar pajak melalui berbagai macam bentuk tarikan kepada pemerintah yang dipercaya untuk mengelola uang uang masyarakat. Sudah sepantasnyalah masyarakat yang bersusah menyisihkan pajak untuk negara mendapatkan haknya salaha satunya adalah ketersediaan infrastruktur tersebut dapat berupa jalan, jembatan, fasilitas umum, trotoar, taman kota, dll.

Lanjutkan membaca “Menyedihkan Runtuhnya Jembatan Kukar”

Nilai Strategis SeaGames dalam Pariwisata

Kegiatan olah raga telah lama dikategorikan sebagai salah satu atraksi dalam pariwisata. Berbagai event olahraga diselenggarakan secara nasional maupun international, misalnya Olimpiade, Commonwealth, Asia Games, Sea Games maupun kegiatan olah raga lainnya. Bagaimana sebenarnya event olahraga dalam kacamata pengembangan pariwisata?

Pemahaman hubungan antara olahraga dalam pariwisata dapat dipahami dari adanya pemikiran bahwa manusia bersedia melakukan perjalanan untuk sebuah kegiatan olah raga. Perjalanan merupakan ruh dari pariwisata olah raga atau “sport tourism“. Ada tiga hal mendasar yang dapat ditilik dalam memahami olah raga sebagai event pariwisata, yaitu: kepuasan penonton, branding, dan pengalaman menonton.

Lanjutkan membaca “Nilai Strategis SeaGames dalam Pariwisata”

Sosio-antropologi Wisata Indonesia

Sumber: Resonansi, Oleh: Azyumardi Azra

 

Menara Eiffel Paris 19 Oktober 2011. Muhammad Saleh, pemuda kulit hitam asal senegal sedang menjajankan berbagai suvenir Paris di tengah suhu udara yang kian dingin di lanskap Eropa. “Empat, sepuluh Euro, Murah. murah murah.” katanya menawarkan kerudung bertuliskan ‘Paris” dalam bahasa Indonesia ketika delegasi World Culture Forum asal Indonesia turun dari kendaraan-mula mula rencananya hanya untuk sekedar berfoto.

Senang dan bangga ada para pengasong di salah satu kota pusat wisata dunia merayu calon pembeli yang mereka bisa tahu berasal dari Indonesai dengan bahasa Indonesia. Dan fenomena ini bisa ditemukan tidak hanya di Menara Eiffel, tapi juga di toko toko parfum terkenal di Paris. Memang para penjual ini tidak bisa biajak berbicara dengan bahasa Indonesia yang rumit; tetapi setidaknya mereka bisa berkomunikasi secukupnya dengan para pelancong Indonesia.

Lanjutkan membaca “Sosio-antropologi Wisata Indonesia”

Akademisi Luar Angkasa

Beberapa minggu lalu masyarakat Jogja dikejutkan dengan penemuan crop circle di lahan persawahan milik warga. Berbagai dugaan muncul, mulai dari buatan mahasiswa, angin puting beliung, bahkan hingga buatan makhuk luar angkasa.  Bagi saya ini lucu karena tanaman padi yang ambruk secara melingkar dan tertata rapi menjadi tontonan banyak orang. Bahkan juga miris mengetahui bahwa ada satu korban yang harus tewas terjatuh ke jurang saat menyaksikan crop circle ini.

Lanjutkan membaca “Akademisi Luar Angkasa”

Kita, harta dan sukses

Melintasi jalanan kota Yogyakarta kemudian beberapa mobil mewah mendahului. Mobil mobil keluaran terbaru dengan warna yang memukau mata. Ada yang menambahkan dengan stiker stiker penunjuk identitas diri baik itu stiker universitas, stiker club dan lain sebagainya. Seakan mereka ingin menunjukkan kepada orang orang dijalan bahwa mereka adalah bagian dari komunitas elite dalam strata sosial.

Tak hanya mobil, di Jogja pembangunan rumah dan perumahan terus marak. Berbagai type mulai dari 28 hingga type 300 pun dibangun oleh para pengembang. Mereka sangat pandai dalam menggaet para konsumen dengan membangun perumahan yang bervariasi harga dan typenya sesuai selera pasar yang mereka targetkan. Rumah rumah yang berjajar dengan mewahnya di titik titik strategis di Jogja seakan memberikan nuansa kemewahan sekaligus keangkuhan.

Lanjutkan membaca “Kita, harta dan sukses”

Shock Culture

Memang sudah hampir enam bulan berada di Indonesia tepat di Yogyakarta, setelah dua setengah tahun menghabiskan waktu di negeri orang. Bicara shock culture, ternyata masih juga belum hilang dalam diriku meskipun telah lama di sini. Terutama di jalan raya aku sering mengalami perasaan marah bercampur aduk. Pasalnya banyak terjadi pelanggaran yang membuat hati geram, misalnya menyeberang jalan sembarangan, membuang sampah di jalan, mengerem mendadak, tidak memberi sign saat mau berbelok, mengambil jalan kita, mengklakson klakson saat lampu merah, dan ngebut ngebutan. Oh Tuhan…. rasanya marah memuncak sampai ubun ubun.

Hal lain lagi yang membuat pecah emosi adalah saat ada dalam antrian. Pernah suatu ketika seseorang memotong antrian ATM yang panjang itu dengan alasan terburu buru tanpa minta maaf dan tanpa minta ijin. Untuk berkata “UH… Dasar orang Indonesia” kenapa masih harus berfikir… iya lah karena aku sendiripun orang Indonesia. Sungguh tidak sopan. Jarang ditemukan orang membukakan pintu untuk orang di belakangnya padahal jelas jelas pintu itu pintu pegas yang otomatis tertutup jika tidak di tahan. Al hasil orang di belakangnya harus mundur untuk menghindari tertubruk pintu. Aduh bagaimana ini… ?

Padahal jika di Hawaii hal ini tidak pernah terjadi. Sebuah penghargaan yang tinggi bagi perempuan selalu aku rasakan. Dibukakan pintu, diberikan kesempatan untuk masuk duluan, ditunggu saat berjalan berpapasan, dipersilahkan makan terlebih dahulu, sebuah budaya yang membuat perempuan merasa dihormati. Aku sungguh heran. Bukan bermaksud memandingkan, namun berusaha mencari kenapa berbeda?

Dalam sebuah pemahaman akan cara hidup dan sejarah panjang bangsa aku sadar bahwa perilaku perilaku orang Indonesia yang tidak tertib ini ada karena sebuah proses pembentukan karakter yang salah selama ini. Aku memang tidak tahu menahu tentang konsep psikologi pembentukan watak ataupu karakter seseorang. Namun aku yakin bahwa semua bermula dari didikan orang tua saat mereka masih kecil. Seorang anak yang dididik dengan disiplin yang tinggi dan diapresiasi ketika mengikuti aturan maka dia akan lebih behave hidupnya.